Jumat, 25 Desember 2015

DAFTAR PUSTAKA

1.Pengertian Daftar Pustaka

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, peneliti, dan sebagainya. Yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf (1997:213), daftar pustaka/ bibliografi ialah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dan karangan yang tengah digarap. Dan, menurut Ninik M. kuntaro (2007:195), daftar pustaka ialah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah.
Melalui daftar pustaka, para pembaca dapat mengetahui sumber dari makalah atau karya tulis yang kita buat. Mereka juga dapat mengukur kedalaman bahasan, serta dapat memperluas pengetahuannya dengan berbagai referensi tersebut.

2.Fungsi Daftar Pustaka

Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a.    Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.

b.    Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.

c.    Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.

d.   Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat..

e.    Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip. Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar pustaka.

3.Unsur-unsur Daftar Pustaka

 Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka, diantaranya:
a.    Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap
b.    Judul buku, termasuk judul tambahannya.
c.    Data publikasi, nama penerbit, tempat terbit, edisi buku tersebut.

Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun.
Yang sering membingungkan kita dalam menulis daftar pustaka diantaranya adalah cara menuliskan nama pengarang. Pada daftar pustaka, nama pengarang kita tuliskan terbalik yaitu nama belakang terlebih dahulu di ikuti tanda koma(,) baru nama depannya.

 Berikut ini tata cara membalikan nama pengarang dalam daftar pustaka:
a.    Nama belakang ditulis lebih dahulu daripada nama depan, meskipun bukan merupakan nama keluarga. Misalnya: Dewi Rieka…………..> ditulis sebagai:  Rieka, Dewi.

b.    Nama belakang yang bagian akhirnya berupa singkatan tidak diletakkan di bagian depan pembalikan. Misalnya: Triani Retno A  ………………>  ditulis sebagai:  Retno A, Triani  dan bukan A, Triani Retno.

c.    Nama yang mencantumkan gelar tradisi, maka nama yang diletakkan di depan dalam pembalikan adalah nama yang tercantum setelah gelar. Misalnya: Rahman Sutan Radjo  ………………..>  ditulis sebagai: Rajo, Rahman Sutan.

d.   Nama yang mencantumkan kata bin atau binti, maka yang dicantumkan di depan dalam penulisan daftar pustaka adalah nama yang tercantum setelah kata bin atau binti tersebut. Misalnya: Siti Nurhaliza binti Rustam  ……………..> ditulis sebagai: Rustam, Siti Nurhaliza binti.

e.    Nama pengarang memiliki nama majemuk. Misalnya: Hillary Rodham-Clinton ………………………> ditulis sebagai: Rodham-Clinton, Hillary  dan bukan Clinton, Hillary Rodham.

f.     Nama keluarga berada di bagian depan nama seperti nama-nama orang Cina, maka tidak perlu ada pembalikan nama dalam penulisan daftar pustaka. Misalnya: Wong Kam Fu   ………..> ditulis sebagai: Wong, Kam Fu. Kecuali jika mencantumkan nama Barat, maka asas pembalikan nama ini tetap berlaku. Misalnya: Michelle Yeoh  ………….>  ditulis sebagai: Yeoh, Michelle

g.    Penulisan nama-nama pengarang dari Eropa yang memiliki kata depan, kata sandang, atau perpaduannya juga memiliki peraturan tersendiri dalam penulisan daftar pustaka. Misalnya nama-nama Italia yang nama keluarganya didahului dengan awalan, maka kata utama ada pada awalan tersebut. Misalnya:  Leonardi Di Caprio …………………> ditulis sebagai:  Di Caprio, Leonardo. Akan tetapi, nama-nama Italia yang nama keluarganya berawalan d’, de, de’, degli, dei, dan de li, maka kata utama ada nama setelah awalan itu. Misalnya: Lorenzo d’Montana …………>  ditulis sebagai: Montana, Lorenzo d’

4.Sumber Informasi

Dalam penulisan daftar pustaka pasti penulis mendapatkan sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai penulisannya, sumber informasi tersebut biasanya :
a.    Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang dibaca, diacu dalam penelitian/laporan.
b.    Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat diandalkan dandipercaya.
c.    Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber primer, bukan sekunder.
d.   Jika sumber primer tidak berhasil didapatkan, sumber sekunder dapat digunakan.  Penulisannya sbb : Menurut penulis1 1990 dalam penulis2 1995, pernyataan.
e.    Usahakan selalu menggunakan sumber yang terbaru

5.Jenis-jenis Daftar Pustaka

·      Kelompok Textbook
a. Penulis perorangan
b. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c. Buku yang ditulis atau dibuat oleh lembaga
d. Buku terjemahan
·      Kelompok Jurnal
a. Artikel yang disusun oleh penulis
b. Artikel yang disusun oleh lembaga
c. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar atau  konferensi
atau simposium
·      Kelompok disertasi atau tesis
·      Kelompok makalah atau informasi dari Internet

6.Teknik Penulisan Daftar Pustaka

Ada beberapa cara atau teknik penulisan daftar pustaka, sebagai berikut :

a.    Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook
·      Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
·      Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul karangan . Bab diikuti kata “dalam” atau “in”, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), nama editor, edisi, nama penerbit, tempat penerbit (kota)
·       Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
·      Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.

b.    Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis
·      Artikel yang disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.
·      Artikel yang disusun oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.
·      Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/konferensi/simposium : nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau garisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.
·      Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul disertasi/thesis (ceta miring atau garisbawahi), tempat penerbitan (kota),universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.
c.     Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
·      Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila ada nama penulis): nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.
·      Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila tidak ada nama penulis) : nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.

7.Bentuk Daftar Pustaka

a.    Pengarang Satu Orang
Hockett. Charles F. A Course in Modern Linguistics. New York: The Mac Millan Company. 1963.

b.    Pengarang Dua Orang
Oliver. Robert T.. and Rupert L. Cortright. New Training for Effective Speech. New  York: Henry Holt and Company, Inc.,1958

c.    Pengarang 3-5 Orang
Runtunuwu, S.D., Hartana, A., Suharsono, Sinaga, M.S. 2000. Penanda Molekuler Sifat Ketahanan Kelapa terhadap Phytopthora Penyebab Gugur Buah. Hayati.

d.   Pengarang Lebih dari 5 Orang
Morris, Alton C., et al. College English, the Firts Year. New York: Harcourt, Brace&World.Inc., 1964.

e.    Rujukan dari Lembaga yang Ditulis atas Nama Lembaga tersebut
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 1975. Pedoman Umum Ejaan yang Disemputnakan. Edisi Kedua. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

f.     Rujukan dari Buku Kumpulan Karangan
Brannen, Julia (Ed.). Mixing Methods: Qualitative and Quantitative Research. England: Avebury.

g.    Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Nama pengarang artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tegak (tidak miring) dan diberi tanda kutip. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh:
Fananie, Zainuddin. 2000. “Perspektif Ideologis dalam Sastra Indonesia” dalam Soediro Satoto (Ed.) Sastra: Ideologi, Politik, dan Kekuasaan editor. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Press (hal. 13-28)
Barthes, Roland. 1992. “Unsur-unsur Semiologi: Langue dan Parole” dalam Panuti Sujiman dan  van Zoest, (Eds.) Serba-serbi Semiotika. Jakarta; Gramedia, (hal. 80-88).

h.    Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan diikuti tahun dan judul artikel yang ditulis dengan huruf tegak dan huruf kapital pada tiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan huruf miring dan huruf awal dari setiap kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata hubung serta diberi tanda kutip. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa, dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Simpson, Paul. 1992. “Teching stylistics: analysing cohesion and narrative structure in a short story by Ernest Hemingway” dalam Jurnal Language and Literature. Vol I no. 1 1992.
Ley, R.G., & Bryden, M.P. (1979). Hemiapheric differences in processing emotions and faces. Brain and Language, 7, 127-138

i.      Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
Nama pengarang ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis tegak diberi tanda kutip dan huruf kapital pada setiap huruf awal, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil dengan huruf kapital pada awal setiap kata dan dihuruf miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Ismail, Taufik, “Menyembuhkan Bangsa yang Rabun Membaca”, Suara Muhammadiyah, No. 22/Th. Ke-87/16-30 November 2002. hal. 5-6
Alwasilah, Chaedar, “Meluruskan Pengajaran Sastra” Media Indonesia, 20 Juni 2001
“Perlunya Meluruskan Pengajaran Sastra” Media Indonesia, 26 Juli 2001. hal 4

j.      Rujukan dari Koran tanpa Penulis
Nama koran ditulis di bagian awal. Tahun, tanggal, dan bulan ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf kapital dan kecil dan tanda kutip serta diikuti dengan nomor halaman.
Contoh:
Kompas, 3 April 2002. “Perubahan Strategi Ekonomi Indonesia”. Halaman 3

k.    Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit tanpa Pengarang dan tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis dibagian awal dengan huruf miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas Duta Jaya.

l.      Rujukan dari Ensiklopedi
Dimulai dengan nama artikel, nama ensiklopedi, tahun, volume dan halaman.
Contoh:
“Rhetoric”. Encyclopaedia Britanica. 1970. Vol. XIX. Hal.257-260.

m.                      Rujukan Berupa Karya Terjemahaman
Nama pengarang asli ditulis paling depan diikuti tahun penerbitan, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan.
Luxemberg, Jan van. et.al. 1963. Pengantar Ilmu Sastra. Terjemahan Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia.
Wellek, Rene dan Austin Warren. Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.

n.    Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penyusun ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan huruf miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Hulquist, M. 1985. The Adverb just in American English usage. Master’s thesis, Applied linguistics, University of California, Los Angeles.
Wahyuningdyah, R.Y. 1996. Analisis Faktor-faktor Motivasi dan Hubungannya dengan Produktifitas Tenaga Kerja Akademik Kopertis Wilayah V.. Tesis tidak Diterbitkan. Yogjakarta. Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada.

o.    Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun. Judul makalah ditulis cetak tegak dengan diberi tanda kutip, kemudian diikuti pernyataan “makalah disajikan dalam …”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyeleng-garaan, serta tanggal.
Contoh:
Wahab, Abdul. 2002. “Komet Api Sakodam” Makalah yang disajikan dalam acara Sastrawan Bicara Mahasiswa Membaca yang diselenggarakan Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang tanggal 2 September 2002 
Pawley, A., and Syder F. (1976). “The One Clause a Time Hypothesis”. Makalah disampaikan pada Kongres Masyarakat Linguistik New Zealand Pertama, Auckland tanggal 5-7 Juni 1976

p.    Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut tahun, judul karya (dihuruf miring), keterangan Online dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan dengan keterangan Online di dalam kurung disertai dengan keterangan kapan diakses diantara tanda kurung.
Contoh:
Hermawan,SriSutyoko“PesonaSainsdalamFiksi” (Online)

http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0103/11/seni/peso18.htm. (diakses 4 Maret 2002)
q.    Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut tahun, judul artikel dengan tanda kutip, nama jurnal dengan huruf miring, volume dan nomor, keterangan Online dalam tanda kurung dan diakhiri dengan ala-mat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses di antara tanda kurung.
Contoh:
Miall, D.S. 1995. “Anticipating and Feeling in Literary Response a Neuropsy-chological Perspektive”. Poetics. 23, 275-298 
(Online) http://www.hu.mtu.edu/reader/online/20/allen20.html (diakses Oktober 2002)

r.     Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dihuruf miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online) dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List, (Online). (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 November 1995 )

s.     Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi
Nama pengirim jika ada dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dihuruf miring), keterangan Online dalam tanda kurung, nama yang dikirim disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
Contoh:
Davis, A. (a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au).


Referensi
https://www.academia.edu/8933175/makalah_kutipan\

CATATAN KAKI


1.Pengertian
       Keterangan dari sumber kutipan yang ditempatkan langsung di belakang kutipan
       Dapat digunakan untuk memberikan keterangan lain dari teks

MACAM CATATAN KAKI: 
•Sumber Referensi
• Catatan Penjelas
• Gabungan Sumber Referensi & Penjelas

2.Tujuan
Catatan kaki dibuat untuk:
a) pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber;
b) tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
c) referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
d) tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.

3.Prinsip
1. Penggunakan nomor urut penunjukkanyang sama, baik dalam teks maupun dalam catatan kaki, dituliskan ½ spasi ke atas
2. Nomor urut penunjukkan berlaku untukseluruh tulisan, tidak per halaman
3. Ikuti aturan teknis pembuatan catatan kaki yang berlaku

4.Teknik
  • Harus disediakan ruang secukupnya di bagian bawah halaman tulisan
  • Beri garis di bagian bawah baris terakhir dari teks di tiap halaman
  • Beri nomor penunjukkan di bawah garis dgn jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan 
  • Catatan kaki baris pertama dituliskan setelah nomor penunjukkan
  • Jika lebih dari 1 baris, dituliskan dari tepi margin, tanpa ikuti penjorokkan baris pertama 
  • Jarak spasi dalam catatan kaki 1 spasi, antarcatatan kaki 2 spasi kalau ada dalam halaman yang sama

5.Unsur dlm Catatan Kaki Sumber Referensi

Pengarang
Judul
Data publikasi
Nomor halaman
Contohnya:

Untuk Buku:
1) Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.).
2) Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.
3) Nama atau nomor seri, kalau ada.
4) Data publikasi :
(a) Jumlah jilid, kalau ada
(b) Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
(c) Nama penerbit, diikuti koma di antara.
(d) Tahun penerbitan. tanda kurung
5) Nomor jilid kalau perlu.
6) Nomor halaman diikuti titik (.)

Untuk Artikel dalam Majalah/Berkala
1) Nama pengarang.
2) Judul artikel, di antara tanda kutip (“...”).
3) Nama majalah, digarisbawahi.
4) Nomor majalah jika ada.
5) Tanggal penerbitan.
6) Nomor halaman.
6.Singkatan

a)      Dari Buku
2John Dewey, How We Think (Chicago: Henry Regnery Company, 1974), p. 75.
3BP3K, Strategi Pengembangan Kekuaran Penalaran (Jakarta : Departemen P dan K, 1979), pp. 81 - 95.
4Ibid., p. 15.
5John Dewey, op.cit., p. 18.
6John Dewy, loc.cit.
7Boyd R. Mc Candless and Richard H. Coop, Adolescents : Behavior and Development (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1979). p. 99.
8J.E. Wert, C. D. Neidt, and J. S. Ahmann, Statistical Method in Educational and Psychological Research (New York: Appleton CenturyCrofts, Inc., 1954), p. 20U
9C., H. Johnston et.al., The Modern. High School (New York : Charles Scribner's Sons, 1914), p. 17.
1OSutan Takdir Alisyahbana (edit.), The Modernization of Languages in Asia (Kuala Lumpur: The Malaysian Society of Asian Studies, 1967), P. IX.

b) Dari Majalah
11Linus Simanjuntak, "Andaikan Kolam itu Bumi Kita", Suara Alam no 9 (1980), pp. 17 - 18.

c) Dari Surat Kabar
12Tajuk Rencana daIam Kompas (Jakarta) , 7 Mei 1981.
13Artikel dalam Sinar Harapan (Jakarta). 29 April 1981.

d) Dari Ensiklopedia
14John E. Bardach, "Fish," Encyclopedia Americana (New York: Americana Corporation, 1973), 11, pp. 289 309.

6.Singkatan dalam Catatan Kaki

 ibid.
  • Singkatan dari kata ibidem (bahasa Latin) yang artinya ‘pada tempat yang sama’
  • Digunakan jika pengutip mengambil kutipan dari sumber yang sama yang telah ada di bagian terdahulu tanpa diselingi sumber lain.
  • Jika yang dikutip halamannya masih sama seperti kutipan sebelumnya, cukup kata ibid.
  • Jika yang dikutip sudah berbeda halaman, maka kata ibid. diikuti halaman …
  • Kata ibid. biasanya dituliskan dengan huruf miring atau digaris bawahi

 op. cit.
  • Singkatan dari Opere Citato (bahasa Latin) yang artinya ‘pada karya yang telah dikutip’
  • Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain
  • Halaman yang dikutip BERBEDA
  • Penulisannya: nama pengarang, op.cit., nomor halaman
  • Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya

 loc. cit.
  • Singkatan dari Loco Citato (bahasa Latin) yang artinya ‘pada tempat yang telah dikutip’
  • Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi 
  • sumber lain
  • Halaman yang dikutip SAMA
  • Penulisannya: nama pengarang, loc.cit., nomor halaman
  •  Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya



Penomoran
       Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggurakan angka Arab (1, 2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun.
       Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan.

Penempatan
       Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan (catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.
       Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakkannya pada bagian bawah (kaki) halaman atau pada akhir setiap bab.
       Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis sepanjang baris.
Peranan. dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan tugas kaum wanita. Sehubungan dengan, hal itu, Margaret Mead (1950) berdasarkan penelitiannya di beberapa masyarakat di Papua Nuguini, menyatakan bahwa perbedaan itu tidak semata-mata berdasarkan perbedaan jenis kelamin saja, melainkan berhubungan erat dengan kondisi sosial-budaya lingkungannya. 1
___________________________________________________________
                Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive Societies (New York : The American Library, 1950), pp.
___________________________________________________________
                                Karena kondisi sosial budaya, mungkin berubah dan berkembang, maka peranan dan tugas itu juga mungkin berubah bertukar atau bergeser.


Referensi:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ari%20Kusmiatun,%20S.Pd.,M.Hum./CATATAN%20KAKI_b%20arik.pdf


KUTIPAN

1.Pengertian Kutipan
Menurut Bernandus, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, dan lain sebagainya.

Menurut Wasty,kutipan adalah ambil alihan konsep atau pendapat orang lain sebagaimana tertulis dalam karya tulisnya kata demi kata. Kutipan di samping dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.

Secara umum,kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya tulis. Di dalam kutipan terdapat dua jenis dalam mengutip, diantaranya adalah kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

a.Kutipan Langsung
Menurut Rameli kutipan langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun.
Menurut Hariwijaya kutipan langsung adalah kutipan yang persis seperti kata-kata yang digunakan dalam bahan asli.

b.Kutipan Tidak Langsung
Menurut Rameli kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud penulis dengan kata – katanya sendiri.

2.Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
•           Untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut
•           Sebagai landasan teori.
•           Penguat pendapat penulis.
•           Penjelasan suatu uraian.
•           Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
•           Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
•           Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
•           Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
•           Meningkatkan estetika penulisan.
•       Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka

Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
1.         Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2.         Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3.         Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4.         Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5.         Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

3.Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :

1       Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
2.     Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3.         Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4.         Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5.         Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.

Cara:
•           Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
•           Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).

6.         Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberitanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengandemikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.

7.         Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain -tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya:
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
 Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
 [Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya

4.Teknik Menulis Kutipan
Kutipan Langsung
Apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama sekali. Dengan kata lain kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Kutipan langsung terdiri dari kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.

 Cara penulisannya sebagai berikut :
a.         Kutipan langsung pendek  adalah kutipan langsung yang terdiri dari tiga baris atau kurang dari baris ketikan:
•           Diketik seperti ketikan teks.
•           Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
•           Jarak antar baris kutipan dua spasi.
•           Sesudah kutipan selesai, diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tandakurungditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil (Penulis, Tahun:Halaman).

b.         Kutipan langsung panjang adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari empat baris (empat baris ke atas) :
•           Jarak antar baris kutipan satu spasi.
•           Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipandimasukkan lagi 5-7 ketukan.
•           Kutipan dipisahkan dari teks sejarak 2.5 spasi.
•           Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
•           Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat,pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
•           Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
•           Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
•           Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.
•           Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip). Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.

Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat.
Contoh kutipan langsung:
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.

Kutipan Tidak Langsung
Penulis menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan apa yang dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:
•           Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana teks biasa.
•           Semua kutipan harus dirujuk.
•           Kutipan di integrasikan dengan teks.
•           Kutipan tidak diapit tanda kutip.
•           Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.
•           Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung.
•           Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan.

Contoh kutipan tidak langsung:
Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
Kutipan tidak langsung terdiri dari kutipan tidak langsung pendek dan kutipan tidak langsung panjang. Adapun cara penulisannya adalah :
•           Kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan tidak langsung yang terdiri dari tiga atau kurang.
•           Kutipan tidak langsung panjang adalah kutipan tidak langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris (empat baris ke atas)
Cara menyadur kutipan tidak langsung ada dua macam :

1.         Meringkas , yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang panjang dalam bentuk ringkas. Meringkas bertujuan untuk mengembangkan ekspresi penulisan , menghemat kata, memudahkan pemahaman  naskah asli dan memperkuat pembuktian.

Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf,1983:3).
.............
                       
2.         Cara ikhtisar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankan urutan,tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan.

Seperti dikatakan oleh Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.
...............

         Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

            Kutipan atas ucapan lisan
Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya(bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.
           
          Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara: bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda. Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.

Kutipan langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
 “Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.”

Contoh-contoh kutipan :
         Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55% dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]

         Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar 50-57% pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq Computer Indonesia, B.T. Lim, “peningkatan penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun 1999 disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12) [2]

5.Plagiarisme
Dalam KBBI, plagiarisme adalah tindakan penjiplakan yang melanggar hak cipta. Plagiarisme adalah tindakan yang tidak menyebutkan sumber kutipan dalam mengutip.
Sumber kutipan perlu dicantumkan pada kutipan tersebut , karena:
a.         Untuk memberikan penghargaan kepada penulis yang diambil kutipan tulisannya.
b.         Merupakan aspek legalitas sebagai pengganti izin penggunaan kutipan tersebut.
c.         Merupakan etika dalam masyarakat ilmiah dan akademik.
d.     Guna menghindari penggunaan pendapat penulis ini yang tidak sesuai dengan tata aturannya (plagiat).

Pencantuman sumber dapat dikecualikan bila pendapat tersebut merupakan :
a.         Pengetahuan yang telah bersifat umum.
b.         Pendapat atau fakta tersebut dengan mudah dapat diperiksa dan diteliti kebenarannnya.

Ada delapan hal yang dianggap sebagai tindakan plagiat, sebagaimana diambil dari Booth (1995) dan Gibaldi (1999).
1.         mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
2.         mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri,
3.         mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri,
4.         mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
5.     menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usuknya,
6.         menyalin (mengutip langsung) bagian tertentu dari tulisan orang lain tanpa menyebutkan sumbernya dan tanpa membubuhkan tanda petik, meringkas dengan cara memotong teks tanpa menyebutkan sumbernya dan tanpa membubuhkan tanda petik,
7.         meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan
8.         meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.

Hal-hal yang tidak tergolong plagiarisme :
1.         Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
2.     Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas.
3.         Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.

6.         Tujuan Penggunaan Kutipan
a.         Memperlihatkan kepada pembaca , materi yang digunakan.
b.         Mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan yang digunakan.
c.         Menunjukkan bagian atau aspek topik tertentu yang akan dibahas.
d.         Mencegah penggunaan bahan tulisan orang lain sebagai milik sendiri (plagiat).
7.         Sistem Dokumentasi
Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis:
a.         menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di atas,
b.         menjelaskan dengan kata-kata sendiri pendapat penulis atau sumber lain,
c.         meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu sumber,
d.         menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain,
e.         menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu pengetahuan umum, dan
f.            merujuk pada bagian lain pada teks.

Sebenarnya , setiap bidang ilmu memiliki sistem perujukannya masing-masing. Sistem perujukan ilmu kedokteran beda dengan sistem perujukan ekonomi atau teknik. Akan tetapi , ada dua sistem perujukan sumebr bacaan yang sering digunakan sebagai dasar kutipan, yaitu Sistem Catatan dan Sistem Langsung.

a.         Sistem catatan (none-bibliography) menyajikan informasi mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki (footnotes) atau catatn belakang (endnotes) atau langsung dalam daftar pustaka (bibliography). Beberpa bidang ilmu sudah tidak lagi menggunakan sistem catatan, tetapi menggunakan sistem langsung.

b.         Sistem Langsung (parenthetical -references) yang menempatkan informasi mengenai sumber dalam tanda kurung dan diletakkan:
1.         Langsung pada bagian yang dikutip,
2.         Pada daftar kutipan (list of work cited), atau
3.         Pada daftar pustaka.

Cara kedua ini adalah cara yang direkomendasikan oleh MLA(The Modern Language Association) dan APA (The American Psychological Association).
Referensi:
https://www.academia.edu/8933175/makalah_kutipan\
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18343/Kutipan.ppt