Rabu, 30 Oktober 2013

Tugas Ilmu sosial dasar 2






TUGAS ILMU SOSIAL DASAR

MASALAH PERTAMBAHAN PENDUDUK 
DI KOTA BANDUNG











Disusun Oleh :
INA NURLIANAH (1A113549)
KELAS (1KA43)




JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA






 

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin tahun semakin meningkat ,saat ini Indonesia merupakan negara yg memiliki jumlah penduduk paling padat ke empat di dunia , ada banyak kota yang menjadi tujuan migrasi penduduk diantarnya Jakarta  , selain Jakarta , kini kota Bandung   merupakan kota terpadat di Jawa Barat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat, tingkat kepadatan penduduk mencapai 14.228 orang per kilometer persegi. Total jumlah penduduk di kota Bandung mencapai 2.393.633 orang. Hal tersebut terjadi Karena Kota Bandung menyandang berbagai fungsi diantaranya fungsi sebagai pusat pemerintahan Jawa Barat, pusat pendidikan, pusat perdagangan dan industri, serta fungsi sebagai pusat pariwisata. Sehingga tidak heran jika Kota Bandung tidak pernah sepi dikunjungi oleh para pendatang.

1.2  Rumusan Masalah
Dalam karya tulis ini penulis akan membahas tentang
1.Bagaiman masalah pertambahan penduduk dikota bandung
2.Faktor faktor penyebab meningkatnya jumlah pendudk dikota bandung
3.Apa saja dampak positif dan negative dari peningkatan jumlah penduduk tersebut

1.3 Tujuan penelitian
1.Untuk memenuhi tugas ilmu sosial dasar
2.Untuk memperoleh informasi mengenai masalah peningkatan jumlah penduduk dan dampaknya dikota bandung .

1.4 Metode penelitian
Dengan mencari data data dan referensi dari internet mengenai masalah yang dibahas dalam karya tulis ini.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Masalah kependudukan di kota Bandung
Saat ini kota Bandung menjadi idaman bagi banyak orang untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Bandung menyediakan segala macam kelengkapan fasilitas kota, beragam peluang lapangan kerja maupun berbagai pelayanan kebutuhan hidup. Dalam kurun waktu tertentu, sebagian besar warga Bandung merasa bangga akan kotanya sekaligus merasa nyaman tinggal di kota ini. Namun pesatnya perkembangan Kota Bandung justru melahirkan krisis perkotaan yang mengancam kenyamanan hidup warga kota. Tingginya pertumbuhan penduduk kota, rendahnya kualitas layanan publik, kemiskinan warga kota, sempitnya lapangan kerja, melambungnya angka pengangguran, meningkatnya kejahatan, penurunan kualitas lingkungan kota, kantong-kantong pemukiman kumuh dan lainnya, adalah contoh sederet krisis perkotaan yang mulai mengancam Kota Bandung. Krisis perkotaan itu, merupakan sisi negatif dari jalannya pembangunan perkotaan. Di kebanyakan negara berkembang, dampak negatif dari perkembangan suatu kota lebih banyak disebabkan oleh ketidakmampuan pemerintah kota (pemkot) untuk menciptakan pembangunan kota yang terkontrol.

Kota Bandung yang luasnya 16.730 hektare telah mengalami pertambahan jumlah penduduk yang sangat cepat akibat pertumbuhan alami ataupun proses migrasi para pendatang.tingkat kepadatan penduduk mencapai 14.228 orang per kilometer persegi. Total jumlah penduduk di kota Bandung mencapai 2.393.633 orang.Banyaknya jumlah penduduk yang menyesaki Kota Bandung itu membuat pemkot kewalahan dalam menyediakan pelayanan publik.Selain itu, persoalan besar yang terkait dengan pesatnya pertumbuhan penduduk Kota Bandung adalah kian meningkatnya pengangguran dan kemiskinan warga kota. Munculnya krisis ekonomi saat ini diduga ikut pula memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah warga miskin perkotaan. Meskipun pemkot terus menggenjot pembangunan kotanya melalui investasi beberapa proyek pembangunan, namun hal itu belum mampu menjawab persoalan yang ada. Persoalan lain, pasokan air bersih dan sistem sanitasi yang memadai bagi warga kota Bandung. Mayoritas warga Kota Bandung mengalami keterbatasan akses pada air bersih. Sebagian warga Bandung tidak terpuaskan dengan layanan PDAM sebagai instansi pemerintah pemasok air bersih. Sistem sanitasi yang buruk juga telah melahirkan kondisi hidup yang tidak sehat. Kemacetan lalu lintas sebagai permasalahan transportasi merupakan krisis perkotaan yang saat ini dialami oleh warga Bandung. Infrastruktur jalan yang kurang layak, jalanan bergelombang dan berlubang, angkutan umum kota yang semrawut dan penggunaan mobil pribadi yang berlebihan, menjadi pemicu timbulnya kemacetan. Dampak negatif susulannya adalah makin tercemarnya udara dari asap-asap kendaraan mobil dan motor. Perumahan yang tidak layak atau pemukiman kumuh merupakan persoalan penting lainnya yang harus dipecahkan oleh Pemkot Bandung. Selama ini, ada kecenderungan pembangunan perumahan di perkotaan lebih banyak didikte oleh para pengembang swasta. Rumah lebih dianggap sebagai komoditas, sehingga banyak unit rumah yang dibangun tetapi tidak ditempati. Ironisnya, di Bandung masih banyak terdapat masyarakat miskin yang tinggal di daerah kumuh. 

2.2 Faktor faktor penyebab meningkatnya jumlah pendudk dikota bandung
  •  Kota bandung merupakan ibu kota JawaBarat sehingga kota bandung menjadi pusat pemerintahan
  • Bandung sangat dikenal dengan daerah yang wilayahnya sejuk yang berada di dataran tinggi. Sehingga banyak penduduk yang tinggal di Bandung karena suasananya, dan juga kota Bandung salah satu tujuan wisata
  • Sebagai pusat perdagangan ,pembangunan dan  industry
  • Sebagai pusat pendidikan
  • Meningkatnya kelahiran penduduk dikota Bandung

2.3 Dampak positive dan negative yang terjadi
A.Dampak Positif
·         Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja
·         Meluasnya kesempatan membuka usaha-usaha baru.
·         Meningkatkan tingkat kesejahteraan penduduk desa yang berurbanisasi ke kota.
·         jumlah tenaga kerja meningkat
·    Terjadinya percampuran budaya antara penduduk pribumi dan pendatang yang pada akhirnya dapat membentuk budaya baru

B.Dampak Negatif
·         semakin sempitnya lahan pertanian yang dialih fungsikan untuk pemukiman dan industri.
·         Kurangnya ketersediaan air bersih akibat dari pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.
·         kepadatan lalu lintas meningkat
·         banyak bermunculan  pemukiman kumuh dan pedagang kaki lima
·         tingkat kriminalitas meningkat karena banyak nya pengangguran
·         meningkatnya pencemaran polusi udara


BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Laju pertumbuhan penduduk yang terlampau tinggi cenderung memberi dampak negatif bagi kota Bandung. hal ini mengakibatkan semakin tingginya angka kemiskinan, pengangguran dan kriminalitas menghantui kehidupan masyarakat bandung. Sehingga tingkat kesejahteraan penduduk asli bandung mengalami penurunan.
Hal tersebut memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak khususnya pemerintah. Pemerintah diharapkan dapat lebih fokus menangani masalah kepadatan paenduduk yang tak terkendali agar kehidupan masyarakat menjadi lebih aman, nyaman dan sejahtera. Semua itu dapat dilakukan dengan cara menjalankan kebijakan yang sudah dibuat dengan sebaik-baiknya. Karena pada dasarnya, semua kebijakan yang sudah dirancang oleh pemerintah memiliki fungsi dan tujuan yang sangat baik, hanya saja realisasi dari itu semua masih belum maksimal.

Saran
Perlu adanya perhatian yang cukup besar dari semua kalangan masyarakat dan pemerintah mengenai masalah kependudukan dikota Bandung sehingga peningkatan jumlah penduduk tersebut bisa seimbang dengan kualitas sumber daya manusia nya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar