Sebagai warga Negara Indonesia yang baik sudah
sepatutnya kita mengetahui sejarah dan kebudayaan Indonesia , karna bangsa yang
besar adalah bangsa yang mencintai sejarah dan budaya nya , Seperi kata Bapak
proklamator bilang “jangan sekali kali melupakan sejarah “ . Karna sejarah merupakan jati diri suatu
bangsa ,dan tonggak perabadan suatu bangsa .
Mungkin masih banyak yang tidak mengetahui sejarah dan
asal usul bahasa Indonesia , mari kita sama sama mempelajari sejarah dan asal
usul bahasa Indonesia berada agar kita bias mencintai sejarah dan kebudayaan
bangsa sendiri.
Sejarah tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia
tidak lepas dari Bahasa Melayu. Dimana Bahasa melayu sejak dahulu telah
digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa pergaulan.
Bahasa melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan Nusantara, tetapi juga
digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya
Prasasti-prasasti kuno dari kerjaan di indonesia yang ditulis dengan
menggunakan Bahasa Melayu. Dan pasa saat itu Bahasa Melayu telah Berfungsi
Sebagai :
1.
Bahasa Kebudayaan yaitu bahasa
buku-buku yang berisi aturan
aturan hidup dan satra
2.
Bahasa Perhubungan (Lingua Franca)
antar suku di Indonesia
3.
Bahasa Perdagangan baik bagi suku
yang ada di indonesia
mapupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.
4.
Bahasa resmi kerajaan.
Dengan demikian benar , bahwa bahasa indonesia
sumbernya adalah bahasa melayu.
2.2
Peresmian Nama Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa
nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa
Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan dari Muhammad Yamin, seorang
politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional
kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan
bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa
yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa danMelayu. Tapi
dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa
pergaulan atau bahasa persatuan.
Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa
Indonesia resmi di akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Onktober 1928. Hal ini
juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan
putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Namun
secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau
setelah Kemerdekaan Indonesia.
2.3 Mengapa
Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu
diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu :
1. Bahasa
melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa
perhubungan dan bahasa perdangangan.
2. Sistem
bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa
melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar
dan bahasa halus).
3. Suku jawa,
suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela
menerima
bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
4. Bahasa
melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan
dalam arti yang luas.
2.4 Peristiwa-Peristiwa Penting Yang Berkaitan Dengan
Bahasa Indonesia.
Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan
perkembangan bahasa Indonesia dapat dirinci sebagai berikut :
1.
Tahun 1801 disusunlah ejaan resmi
bahasa Melayu oleh Ch. A. Van
Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan
Moehammad
Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab
LogatMelayu.
2.
Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan
sebuah badan penerbit buku
buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de
Volkslectuur (Taman
Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah
menjadi Balai
Pustaka.
Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah
Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang
tidak sedikit membantu penyebaran bahasaMelayu di kalangan masyarakat luas.
3.
Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek
Kayo menggunakan bahasa
Indonesia
dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad (dewan
rakyat), seseorang berpidato menggunakan bahasaIndonesia.
4.
Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi
pengokohan bahasa indonesia
menjadi bahasa persatuan.
5.
Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan
sastrawan muda yang menamakan
dirinya
sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
6.
Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana
menyusun Tatabahasa Baru
Bahasa Indonesia.
7.
Tanggal 25-28 Juni 1938
dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di
Solo. Dari
hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan
bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan
Indonesia saat itu.
8.
Tanggal 18 Agustus 1945
ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945,
yang salah
satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasaIndonesia sebagai bahasa negara.
9.
Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan
penggunaan ejaan Republik (ejaan
soewandi)
sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
10. Tanggal 28
Oktober – 2 November 1954 diselenggarakan Kongres
Bahasa
Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia
untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai
bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
11. Tanggal 16
Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia,
meresmikan
penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato
kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden
No. 57 tahun 1972.
12. Tanggal 31
Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan
Nusantara).
13. Tanggal 28
Oktober – 2 November 1978 diselenggarakan Kongres
Bahasa
Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati
Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan
perkembangan bahasaIndonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
14. Tanggal 21 –
26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia IV
di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah
Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan
bahasaIndonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di
dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga
negaraIndonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat
tercapai semaksimal mungkin.
15. Tanggal 28
Oktober – 3 November 1988 diselenggarakan Kongres
Bahasa
Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar
bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat
seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia.
Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
16. Tanggal 28
Oktober – 2 November 1993 diselenggarakan Kongres
Bahasa
Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia
dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam,
Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan
Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta
mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
17. Tanggal 26-30
Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia
VII di Hotel
Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan
Bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar