Senin, 30 Mei 2016

Tugas Individu B.Indonesia ke 25 - Kamus sebagai sumber informasi


Bagian – bagian batang  tuubuh kamus :

1.     Lema :  berupa kata tunggal , kata majemuk , kata ulang , afiks , bahkan akronim yang disusuun secara alfabetis . Biasanya penulisan lema dibuat cetak tebal dan ditulis dengan pemenggalan berdasarkan pedoman EYD.
Contoh : ba.bad n 1Sas cerita sejarah;..
ba.bah n cak sebutan bagi orang Cina peranakan (laki-laki)                  
Jika sebuah lema memiliki banyak makna yang berlainan (homograf) , maka lema tersebut ditulis kembali dibawah lema pertama dengan diberi nomor.

2.    Label :  merupakan penjelasan tentang ragam bahasa , bidang ilmu , kelas kata  , dan daerah atau Negara asal dari kata yang dimaksud .
contoh :
ark -> arkais
cak -> cakapan
kl -> klasik
Jk - > Melayu Jakarta
Bl-> Bali
Skt->Sanserkerta
a->adjektiva
n -> nomina
v -> verba
bio -> biologi
mus -> music
ling - >linguistic

3.    Makna / define merupakan penjelasan mengenai medan makna dari kata atau lema yang bersangkutan . Bila sebuah kata memiliki makna lebih dari satu , namun masih dalam medan makna yang sama (polisemi) , maka penjelasaanya diberi nomor . Penjelasaan tersebut biasanya dilengkapi dengan contoh penggunaaan dalam kalimat .
¹ka.li n 1 kata untuk menyatakan kekerapan tindakan; dl satu minggu , dia sudah empat-datang kerumahku 2Kata untuk menyatakan kelipatan atau perbandingan (ukuran , harga , dsb)
4.    Sublema :  memuat kata yang bersangkutan yang telah mengalami proses afiksasi . Contoh a.dab n kehalusan dan kebaikan budi pekerti ; kesopanan;..
ber.a.dap. v …
meng.a.dab.i v…
per.a.dab.an n..
mem.per.a.dab.kan v..
ke.a.dap.an n..

Dikutip dari sumber :


Ahmad Iskak , Yustinah . 2008 . Bahasa Indonesia Tataran Semenjana untuk SMK. Jakarta : Erlangga 




Tugas Individu B.Indonesia ke 24 - Pemanfaatan Kamus


Berbicara mengenai bahasa , maka kita juga berbicara tentang kata . Kata-Kata terangkai membentuk frasa , kalimat , paragraph , sampai wacana . Seringkali ketika kita membaca sebuah wacana , kita akan dihadapkan pada kesulitan memahami sebuah kata( baik itu makna leksikal maupum makna gramatikalnya) .

Kamus adalah alat bantu untuk menuntuk kita memahami makna sebuah kata . Menutu Kamus Besat Bahasa Indonesia  , kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang disusun menurut abjad berikut keterangan tentang maknanya , pemakaiannya , atau terjemahaannya . Selain keterangan mengenai sebuah kata , kamus biasanya menyeertakan hal –hal lain yang masih berhubungan dengan kebahasaan , seperti gambar atau ilustrasi tentang kata tersebut , tanda dan lambang (semua bidan ilmu)  , sampai bahasa isyarat . 

Berdasarkan luas lingkup nya , kamus dibedakan menjadi :
1.     kamus umum  , yaitu kamus yang memuat semua kata dalam sebuah bahasa . Misalnya ,   Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI)

2.    kamus khusus / kamus istilah , yaitu kamus yang hanya memuat kata-kata dari suatu bidang tertentu . Misalnya : kamus linguistic , kamus istilah kedokteran , kamus istilah teknologi dan lain –lain

3.    kamus ekabahasa , yaitu kamus yang memuat kata-kata dari satu bahasa , biasanya berisi definisi  , sinonim , dan contoh penggunaan dalam kalimat  .    Misalnya , Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

4.    kamus dwibahasa , yaitu kamus yag memuat dua bahasa , biasanya berisi kata dari sebuah bahasa yang makna atau definisnya dijelaskan dengan bahasa lain(terjemahan) . Misalnya : kamus Inggris- Indonesia , kamus Perancis – Inggris .

5.    kamus multibahasa , yaitu kamus yang memuat lebih dari dua bahasa . Misalnya , kamus Perancis – Inggris – Indonesia .

Selain menurut luang lingkup isinya , kamus juga dapat dibedakan menurut sifatnya , yaitu kamus sdar dan kamus non standar . Kamus standar adalah kamus yang dijadikan pedoman untuk penyusunan kamus-kamus lainnya , sedangkan kamus non standar adalah kamus yang mengguanakan kamus stadar sebagai pedoman penyusunannnya . Biasanya , cakupan kamus non stadar lebih sempit dan glosariumnya tidak lengkap .

Dikutip dari sumber :

Ahmad Iskak , Yustinah . 2008 . Bahasa Indonesia Tataran Semenjana untuk SMK. Jakarta : Erlangga 







Tugas Individu B.Indonesia ke 23 -Membaca Cepat Lanjutan dengan Tekning Skimming dan Scanning


Menurut Albert dalam Harras(1997) , tujuan utama membaca cepat meliputi :
a.    memperoleh kesan umum dari suatu buku  , artikel , atau tulisan singkat
b.    menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan
c.    menemukan / menempatkan bahan yang perlu diperlukan dalam perpustakaan

Manfaat umum membaca cepat:
a.    untuk mencari informasi yang diperlukan dari sebuah bacaan secara cepat dan efektif
b.    dalam waktu yag singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan
c.    tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau membaca bagian yang tidak diperlukan.

Untuk membiasakan membaca cepat , banyak kebiasan yang menghambat dan harus dihilangkan agar memperoleh hasil optimal antara lain : vokalisasi atau membaca dengan mengeluarkan suara , membaca dengan gerakan bibir , menunjuk bacaaan yang dibaca dengan jari , dan melakukan gerakan kepala . Ada kalanya perlu mengulang apa yng dibaca karena sebelumnya hanya membaca sepintas . Selain itu , hambatan kecepatan membaca akan terjadi jika melakukan subvokalisasi atau melafalkan di dalam batin  .  Akibatnya , kecepatan membaca berkurang .

Beberapa cara mengatasi kebiasan membaca yang salah dapat dippaparkan sebagai berikut :
Kebiasaan
1.     Membaca dengan bersuara(vokalisasi) atau menggerakan bibir
2.    Membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan
3.    Membaca sambil menunjuk dengan jari
4.    Membaca ulang apa yag telah dibaca
5.    membaca sambil melafalkan dalam batin (subvokalisasi)

Cara mengatasi

Langkah pertama:
1.     mengatupkan bibir saatmembaca
2.    tidak mengeluarkan suara
3.    disarankan mengunyak permen karet

Langkah kedua:
1.     Pandangan tegak lurus dengan bacaan
2.    Menggerakan bola mata , bukan kepala

Langkah ketiga
1.     Memegang bahan bacaan  dengan kedua tangan
2.    Memasukan tangan kedalam saku selama membaca

Langkah keempat
1.     Konsentrasi pada bacaan dan meyelesaikan setiap kalimat
2.    Jangan terpaku pada detail , teruskan membaca sampai akhir
Kunci Keberhasilan Membaca
Persiapan
1.     Peersiapkan diri untuk konsentrasi membaca
2.    Minimalkan ganggua
3.    Duduk dengan sikap tegak
Sikap
1.     Taat intruksi
2.    Disiplin dalam berlatih
3.    Jujur dalam menghitung waktu membaca dan menilai pemahaman
4.    Berkeinginan meningkatkan kecepatan membaca
5.    Yakin bahwa pasti berhasil
6.    Ragut (browsing) , membaca sekilas bacaan sebelum mulai membaca

Seseorang dapat dikatakan berkemampuan membaca cepat lanjutan apabila mempunyai kecepatan membaca mencapai 230-250 kata per menit .
Untuk meningkatkan keterampilan tersebut digunakan teknik skimming yang meliputi langkah-langkah berikut :
1.     Siapkan wacana / buku yang hendak dibaca
2.    Siapkan 2 kertas kosong , satu untuk mencatat ide pokok , satu untuk mencata apabila ada hal-hal yang mengganggu konsentrasi seperti ada janji atau kegiatan yang lain
3.    Mulailah membaca dalam hati
4.    Mengurutkan catatan pada kertas pertama dan menyisihkan catatan pada kertas kedua
5.    Mulailah menyimpulkan dan
6.    Lakukanlah berulang-ulang sampai mendapatkan hasil maksimal

Jika ingin membaca cepat dengan menggunakan teknik scanning , adapun langkah-langkahnya :
1.     Siapkan wacana / buku yang hendak dibaca
2.    Siapkan kebutujan / pokok infotmasi yang diiinginkan dari buku  / wacana yang dibaca
3.    Catilah informasi yang dibutuhkan
4.    Catat informasi yang dibutuhkan dalam selembar kertas kosong
5.    Mengecak kembali catatan yang telah dibuat
6.    Tampilkan kembali informasi yang telahditulis dengan bahasa sendiri
7.    Lakukan terus menerus untuk mendapatkan hasil optimal

Untuk menghitung kemampun kecepatan membaca dapat digunakan rumus sebagai berikut :
(Jumlah Kata / Waktu dalam detik ) * 60 = Jumlah kata / menit
Langkah-langkahnya:

1.     Bacalah sebuah tulisan pendek
2.    hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk membaca tulisan tersebut
3.    hitunglah jumlah kata dalam tulisan pendek tersebut
4.    bagilah jumlah kata dengan waktu yang dibutuhkan , lalu kalikan dengan 60(jumlah waktu dalam satu menit )
5.    hasilnya merupakan kemampuan membaca dalam satu menit
Contoh : jumlah kata yang dibaca : 800 kata
waktu yang dibutuhkan :  100 detik
Kemampuan membaca :
(jumlah kata / waktu dalam detik ) * 60  = (80/100)*60 = 480 kata / menit


Dikutip dari sumber :


Ahmad Iskak , Yustinah . 2008 . Bahasa Indonesia Tataran Semenjana untuk SMK. Jakarta : Erlangga 




Tugas Individu B.Indonesia ke 22 - Mengenal Teknik Membaca Cepat Permulaan


Bagaimana kebiasaan membaca? Membaca dengan suara keras atau dalam hati ? Menggunakan teknik atau adal asalan ? Sebaiknya perlu mengetahui teknik membaca yang efektif agar dapat memanfaatkan informasi dari sumber bacaan atau setidaknya telah memahami apa yang telah dibaca .

Meningkatkanya pertumbuhan taman bacaan , pameran buku , dan toko buku di Indonesia merupakan hal yang menggembirakan . Akan tetapi , hal ini tidak diimbangi dengan minat baca masyarakat Indonesia yang masih rendah . Mereka lebih senang mendengar daripada membaca untuk memperooleh informasi .

Keinginan untuk membaca memang ada , tetapi keinginan untuk meluangkan waktu untuk membaca masih kurang . Hal ini disebabkan mereka tidak mempunyai cukup waktu untuk membaca . Akibatnya , semua buku yang telah dibeli menumpuk dilemari buku .

Sebenarnya , masalah membaca dapat diatasi jika memiliki keterampilan membaca cepat . sehingga dapat melaksanakan penelitian dan mencari keterangan atau informasi yang dibutuhkan secara cepat . Kunci agar dapat membaca dengan cepat adalah kesadaran bahwa tidak setiap kata yang tercetak didalam buku harus dibaca dan tidak secara detail bacaan itu harus dipelajari . Langkah pertama untuk mempercepat keterampilan membaca adalah berani membuat prioritas membaca , yaitu jangan membaca hal-hal yang tidak dibutuhkan . Buatlah kategori bacaan yang dapat memnabah informasi , meningkatkan studi  , meningkatkan karier  . Jika memang masih mempunyai waktu luang , barulah dapat membaca buku buku lain yang menarik perhatian .

Untuk meningkatkatkan kecepatan membaca , keterampilan dasar harus dilatih , yakni membaca dengan hanya mengamdalkan gerakan mata , membaca frasa(bukan kata) , dan cepat mengenali kata kunci . Konsentrasilah untk mendapatkan ide dan jangan melamum . Kecepatan membaca ini dapat dilatih dalam waktu dua sampai tiga bulan .

Ada dua teknik membaca cepat yang perlu dipahami :
1.     Pelayapan (skimming) adalah upaya mengambil intisari suatu bacaan berupa ide pokok / detail penting . Ide pokok atau detail pentng tersebut dapat berada di awal , di tengah , atau diakhir .
2.    Pemindaian (skanning) adalah teknik membaca cepat untuk memperoleh informasi tanpa membaca yang lain , langsung ke masalah yang dicari berupa fakta khusus atau informasi tertentu  , seperti mencari nomor telepon , mencari kata pada kamus , indeks , acara TV  , dan sejenisnya .

Menurut Mayangsari (2004) , bila ingin mengetahui keseluruhan isi buku secara cepat dengan menggunakan teknik pemindaian  , langkah-langkah yang apat ditempuh adalah sebagai berikut :
a.    melihat daftar isi dan kata pengantar secara sekilas
b.    menelaah secara singkat latar belakang penulisan buku
c.    membaca bagian pendahuluan secara singkat
d.    mencari dalam daftar isi bab-bab penting yang memaat informasi yang dibutuhkan
e.    mencari kalimat-kalimat penting di halaman bab-bab yang penting tersebut .
f.    membaca bagian kesimpulan (bila ada) ,  dan
g.    mengecek keberadaan daftar pustaka , daftar indeks , atau apendiks secara sekilas .

Dapat dikatakan sebagai pembacca cepat pemula jika dapat mencapai 120-150 kpm (kata permenit) . Selain itu , dapat menjawab pertanyaan sekurang-kurangnya 60 persen dari bahan yang telah dibaca , dapat juga mengungkapkan kembali secara runtut dengan menggunakan bahasa sendiri mengenai bahan yang telah dibaca .

Ringkas :
Teknik membaca meliputi:
*      Pelayapan(skimming )  yaitu upaya mengambil intisari suatu bacaan
*      Pemindaian (scanning) yaitu langsung ke masalah yang dicari .
Catatan :
Daftar indeks berfunsi untuk membantu kita mencari kata / istilah dalam sebuah buku . Dafta ini biasanya terletak pada bagian belakang halaman  , agar memudahkan kita menemukan kata yang dimaksud .


Dikutip dari sumber :

Ahmad Iskak , Yustinah . 2008 . Bahasa Indonesia Tataran Semenjana untuk SMK. Jakarta : Erlangga 

Tugas Individu B.Indonesia ke 21 - Berlatih Menyimak Wacana Secara Efektif


Untuk memperoleh informasi yang tepat perlu dilakukan penyimakan yang tepat pula . Cara menyimak yang tepat adalah menyimak efektif . Menyimak efektif bermanfaat untuk mendapatkan dana yang akurat . Dengan demikian , diharapkan mampu menggunakan sistem penyimakan efektif dalam berbagai situasi .

Menyimak efektif merupakan cara yag tepat untuk mendapatkan informasi  . Karenanya , menurut Djago Tarigan (1997:27) hal hal yang perlu diperhatikan dalam menyimak wacana secara efektif adalah sbg berikut :

1.     Kesiapan Fisik dan Mental
Kesehatan fisik dan mental menjadi faktor pendorong kegiatan menyimak . Pikiran yang jernih menyebabkan penyimak dapat berkosentrasi secara optimal .

2.    Motivasi dan Kesungguhan
Motivasi yang tinggi dan kesungguhan yang prima dibutuhkan untuk memotivasi diri menjadi penyimak ideal .

3.    Objektif dan menghargai pembicaraan
Penyimak bukan semata-mata melihat siapa yang berbicara tetapi apa yang dibicarakannya .

4.    Menyimak secara menyeluruh , namun selektif
Penyimak yag baik akan menyimak secara lengkap namun cukup pandai memilih bagian penting yang perlu dicatat .

5.    Tanggap situasi dan kenal arah pembicaraan
Penyimak perlu mengenal situasi pembicaraan , cepat menyesuaikan diri , dan memahami gaya pembicara.

6.    Kontak dengan pembicaraan
Penyimak perlu mengadalan kontak dengan pembicara melalui perhatian , senyuman , anggukan , atau tanda simpati lain .

7.    Merangkum isi pembicaraan
Penyimak hendaknya dapat menangkap pembicaraan dan menyusun hasil simakan sebaik-baiknya.

8.    Menilai dan menanggapi hasil pembicaraan
Setelah selesai menyimak , penyimak dapat member tanggapan yang tepat berupa penilaian dan respon positif .

Kesimpulan :
Syarat menyimak efektif adalah siap fisik dan mental  , motivasi dan kesungguhan , objektif , dan menghargai pembicaraan , selektif dan kenal arah pembicaraan , tanggap situasi , kontak dengan pembicara , merangkum isi pembicaraan , dan menilai .

Dikutip dari sumber :

Ahmad Iskak , Yustinah . 2008 . Bahasa Indonesia Tataran Semenjana untuk SMK. Jakarta : Erlangga 




Tugas Individu B.Indonesia ke 20 - Memahami Informasi yang Menyatakan Proses dan Hasil


Berbagai informasi yang ada disekitar menggambarkan peristiwa , gagasan , konsep , dan keadaan . Selain itu , ada pula yang menggambarkan proses ataupun hasil . Informasi yang menggambarkan proses dan hasil dapat berbentuk pendek , sederhana , panjang maupun kompleks  . Informasi yang menggambarkan proses pada kalimat biasanya ditandai dengan imbuhan pe-an , sedangkan untuk hasil biasanya ditandai dengan akhiran –an .
Penggunaan kata berimbuhan yang menyatakan proses dan hasil terdapat pada imbuhan asli Indonesia maupun imbuhan asing  . Beberapa contoh kata yang menyatakan proses antara lain :
1.     imbuhan me- seperti pada mengail , mencabut , dan mencangkul .
2.    imbuhan me(N)-kan seperti pada membacakan ,. mengidangkan , dan menanyakan .
3.    imbuhan ber- seperti pada bernyanyi, berdandan , dan berdendang .
4.    imbuhan pe(N)-an seperti pada pemberontakan , pendaftaran dan penghitungan .
5.    imbuhan –isasi seperti pada swastanisasi , labelisasi , dan kaderisasi .
Beberapa contoh kata berimbuhan yang menyatakan hasil anatara lain terdapat pada bagian berikut :
1.     imbuhan –an seperti pada hukuman , balasan dan timbangan .
2.    imbuhan pe(N)-an seperti pada pengalaman , penyamaran dan pendulangan .
3.    imbuhan per-an seperti pada pertahanan , pernyataaan , dan permintaan .
                                               

Kesimpulan:
Penanda proses : imbuhan me- , me(N)-kan , ber- , pe(N)-an , dan –isasi

Penanda hasil : imbuhan – an , pe(N)-an , dan per-an


Dikutip dari sumber :


Ahmad Iskak , Yustinah . 2008 . Bahasa Indonesia Tataran Semenjana untuk SMK. Jakarta : Erlangga