Rabu, 18 Mei 2016

Tugas Individu B.Indonesia ke 18 - Membedakan Lafal , Tekanan , Intonasi , dan Jeda

Membedakan Lafal , Tekanan , Intonasi , dan Jeda

Kita perlu mempelajari lafal , tekan , intonasi dan jeda agar dapat membedakan ketepatan pengucapan suatu kata yang lazim atau tidak dan dapat menyampaikan pesan melalui kalimat secara tepat . Kemahiran menggunakan lafal , tekanan , intonasi , dan jeda akan membantu kita dalam berkomunikasi yang komunikatif . 

Lafal
Lafal merupakan cara seseorang atau sekelompok orang untuk mengucapkan bunyi-bunyi bahasa . Dalam bahasa tulis , lafal tidak telihat dengan jelas . Lafal ini lebih tercermin dalam bahasa lisan . Misalnya , kata tepat bebeda dengan cepat , guna berbeda dengan tuna , kerak berbeda dengan gerak , basi berbeda dengan bisa , dan rantau berbeda dengan rantai . Keberadaaan lafal ini lebih dipengaruhi oleh perbedaan konsonan dan vocal . Jika kata-kata tersebut diucapkan secara lisan , kita akan lebih melihat  perbedaanya.

Tekanan
Selain lafal , kadang kita juga perlu menekankan bagian kata yang lebih penting dalam sebuah kalimat . Bagian yang penting ini disebut tekanan . Sebagai contoh marilah kita telaah berbagai variasi tekanan dibawah ini . Variasi tekanan pada kalimat :
Saya telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia di perpustakaan Rabu lalu .
Kalimat di atas dapat diperikan sebagai berikut :
1.    Saya telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia  di perpustakaan Rabu lalu .
2.   Saya telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia  di perpustakaan Rabu lalu .
3.   Saya telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia  di perpustakaan Rabu lalu .
4.   Saya telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia  di perpustakaan Rabu lalu .
5.   Saya telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia  di perpustakaan Rabu lalu .

Dalam bahasa tulis tekanan ditandai dengan garis bawah atau cetak miring , sedangkan pada bahasa lisan tekanan dapat dicermati dan berpengaruh terhadap perubahan makna .

Intonasi
Selain lafal dan tekanan , intonasi atau lagu kalimat perlu juga diperhatikan . Intonasi dapat berupa lagu kalimat atau ketepatan penyajian tinggi rendahny nada kalimat .
Sebagai contoh :
(1)         Apa maksudnya?
(2)        Kita harus bekerja keras.
(3)        “Besok pagi pekerjaan ini seharusnya selesai,” kata ibu .

Dengan memperhatikan lagu kalimat diatas , kita dapat memerikan intonasinya sebagai berikut:
Kalimat (1) intonasi naik
            (2) intonasi datar
            (3) intonasi menurun
Jika ketiga kalimat ini dibaca , akan terlihat jelas intonasi yang menandainya .

Jeda
Unsur lain yang juga berpengaruh terhadap perubahan makna adalah jeda . Jeda merupakan waktu berhenti atau hentian sebentar dalam ujaran  . Jeda juga berpengaruh terhadap perubahan makna .

Perhatikan contoh berikut ini:
(1)         Kata adik , ibu Yani itu guru yang pandai.
(2)        Kata adik ibu , Yani itu guru yang pandai.
(3)        Kata adik ibu Yani , itu guru yang pandai.
Ketiga kalimat tersebut maknanya berbeda

Berdasarkan contoh-contoh diatas , lafal , tekanan , intonasi , dan jeda menjadi sangat penting dalam bahasa Indonesia , lebih-lebih pada ragam lisan . Dalam bahasa Indonesia , keempat penanda ini disebut unsure suprasegmental . Unsur ini terlihat , namun ada dalam bahasa Indonesia dan mempengaruhi perbedaan makna .

Ringkasan :
·       Lafal merupakan cara seseorang untuk mengucapkan bunyi-bunyi bahasa
·        Tekanan merupakan bagian penting yang ditekanankan
·        Intonasi adalah lagu kalimat
·        Jeda merupakan hentian sementara dalam ujaran
· Suprasegmental adalah unsure tidak terlihar tetapi membedakan makna .
·   Bahasa Indonesia memiliki huruf diftong  , yaitu , bunyi vocal rangkap yang tergolong di satu kata . Contoh : ai di kata rantai , au di kata imbau , dan oi pada kata boikot .

Dikutip dari sumber :

Ahmad Iskak , Yustinah . 2008 . Bahasa Indonesia Tataran Semenjana untuk SMK. Jakarta : Erlangga 

                                                                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar