Membedakan
Lafal , Tekanan , Intonasi , dan Jeda
Kita
perlu mempelajari lafal , tekan , intonasi dan jeda agar dapat membedakan
ketepatan pengucapan suatu kata yang lazim atau tidak dan dapat menyampaikan
pesan melalui kalimat secara tepat . Kemahiran menggunakan lafal , tekanan ,
intonasi , dan jeda akan membantu kita dalam berkomunikasi yang komunikatif
.
Lafal
Lafal
merupakan cara seseorang atau sekelompok orang untuk mengucapkan bunyi-bunyi
bahasa . Dalam bahasa tulis , lafal tidak telihat dengan jelas . Lafal ini
lebih tercermin dalam bahasa lisan . Misalnya , kata tepat bebeda dengan cepat
, guna berbeda dengan tuna , kerak berbeda dengan gerak
, basi berbeda dengan bisa , dan rantau berbeda dengan rantai
. Keberadaaan lafal ini lebih dipengaruhi oleh perbedaan konsonan dan vocal .
Jika kata-kata tersebut diucapkan secara lisan , kita akan lebih melihat perbedaanya.
Tekanan
Selain
lafal , kadang kita juga perlu menekankan bagian kata yang lebih penting dalam
sebuah kalimat . Bagian yang penting ini disebut tekanan . Sebagai contoh
marilah kita telaah berbagai variasi tekanan dibawah ini . Variasi tekanan pada
kalimat :
Saya
telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia
di perpustakaan Rabu lalu .
Kalimat
di atas dapat diperikan sebagai berikut :
1.
Saya telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia di perpustakaan Rabu lalu .
2.
Saya telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia di perpustakaan Rabu lalu .
3.
Saya telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia di perpustakaan Rabu lalu .
4.
Saya telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia di
perpustakaan Rabu lalu .
5.
Saya telah membaca buku Hak-Hak Asasi Manusia di
perpustakaan Rabu lalu .
Dalam
bahasa tulis tekanan ditandai dengan garis bawah atau cetak miring , sedangkan
pada bahasa lisan tekanan dapat dicermati dan berpengaruh terhadap perubahan
makna .
Intonasi
Selain lafal dan tekanan , intonasi atau
lagu kalimat perlu juga diperhatikan . Intonasi dapat berupa lagu kalimat atau
ketepatan penyajian tinggi rendahny nada kalimat .
Sebagai contoh :
(1)
Apa maksudnya?
(2)
Kita harus bekerja keras.
(3)
“Besok pagi pekerjaan ini seharusnya selesai,”
kata ibu .
Dengan memperhatikan lagu kalimat diatas , kita dapat
memerikan intonasinya sebagai berikut:
Kalimat (1) intonasi naik
(2) intonasi
datar
(3) intonasi
menurun
Jika ketiga kalimat ini dibaca , akan terlihat jelas intonasi
yang menandainya .
Jeda
Unsur lain yang juga berpengaruh terhadap perubahan makna
adalah jeda . Jeda merupakan waktu berhenti atau hentian sebentar dalam
ujaran . Jeda juga berpengaruh terhadap
perubahan makna .
Perhatikan contoh berikut ini:
(1)
Kata adik , ibu Yani itu guru yang pandai.
(2)
Kata adik ibu , Yani itu guru yang pandai.
(3)
Kata adik ibu Yani , itu guru yang pandai.
Ketiga kalimat tersebut
maknanya berbeda
Berdasarkan
contoh-contoh diatas , lafal , tekanan , intonasi , dan jeda menjadi sangat
penting dalam bahasa Indonesia , lebih-lebih pada ragam lisan . Dalam bahasa
Indonesia , keempat penanda ini disebut unsure suprasegmental . Unsur ini terlihat , namun ada dalam bahasa
Indonesia dan mempengaruhi perbedaan makna .
Ringkasan
:
· Lafal merupakan cara seseorang untuk mengucapkan
bunyi-bunyi bahasa
·
Tekanan merupakan bagian penting yang ditekanankan
·
Intonasi adalah lagu kalimat
·
Jeda merupakan hentian sementara dalam ujaran
· Suprasegmental adalah unsure tidak terlihar tetapi
membedakan makna .
· Bahasa Indonesia memiliki huruf diftong , yaitu , bunyi vocal rangkap yang tergolong
di satu kata . Contoh : ai di kata rantai , au di kata imbau , dan oi
pada kata boikot .
Dikutip dari sumber :
Ahmad Iskak , Yustinah . 2008 . Bahasa Indonesia Tataran Semenjana untuk SMK. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar